KUTAI KARTANEGARA Memasuki akhir pergelaran pesta Adat Erau Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Tenggarong ada acara ‘berlimbur”. Ini adalah adat istiadat menyiramkan air pada masyarakat yang melintas di wilayah yang telah ditetapkan oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Drs. Adji Muhammad Arifin. M.Si. Hal senada juga disampaikan oleh salah satu kerabat kesultanan, Adji Raden Ahmad Toni juga menghimbau agar masyarakat mengindahkan titah tersebut dalam proses berlimbur nanti.
Dalam titah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Ke- XXI nomor : 040/SK-PM/SKKIM/IX/2024 ada Delapan Tata Krama Berlimbur Erau Adat Pelas Benua Tahun 2024 yang sudah di tanda tangani Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. “Itu adalah titah yang harus kita taati, agar acara berlimbur terlaksana dengan baik dan tertib. Mari kita sukseskan acara adat erau ini dengan jauh dari prilaku prilaku tidak terpuji. Seperti menggunakan air kotor ataupun melakukan pelecehan seksual mengambil kesempatan” ujar Aji Raden Ahmad Toni pada media Gempita News Minggu (29/09/2024)
Dalam titah tersebut disebutkan lokasi berlimbur, waktu berlimbur, jenis air yang digunakan untuk beelimbur sampai larangan menyiram air kepada Lansia, Ibu Hamil dan anak anak balita. “Kita perhatikan hal hal itu semua untuk ketertiban kita, karena acara ini adalah acara kita, oleh kita dan untuk kita” ujar Adji Toni didampingi Demang Belayan Varia Fadillah Raodeng, Robiansyah Tokoh Masyarakat Tenggarong, Iswadi Tokoh Masyarakat Muara Kaman dan Al Asri tokoh pemuda Kukar.(Var)
