ARSIP JABOK. Pantun kearsipan berbahasa Kutai ini adalah untuk menambah khasanah pantun berbahasa kearifan lokal di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Arsip Jabok merupakan arsip yang sudah usang namun masih bersifat statis yang dibutuhkan bagi generasi penerus. Arsip yang harus dilindungi dan diselamatkan kelestarian isi dan tokoh pencipta arsipnya.

Arsip Surat jangan dilipat,
Salah taroh kendia pipat,
mari selamatkan arsip yang didapat,
arsip tersimpan jadi selamat.
Lalu lalang di Tambak Malang,
malang melintang perjalanan kehidupan,
arsip terjaga sampai hilang,
menjadi sejarah dalam berkehidupan.
Arsip jabok harus dipeliharai,
arsip jabok statis harus alih mediai,
etam berkumpul di odah ini,
supaya arsip terus lestari.
Pergi betepasan ke tepian,
pergi basohan di tulang bawang,
etam belajar dulu sebelum mulang,
supaya arsip endik bejaboan.
Sungai belayan pangkalnya di Tabang,
sungai mahakam kota Tepian,
arsip jabok etam digitalkan,
biar tetap lestari berkelanjutan.
Ampar tetak putu mayang,
dadar gulung manis menjulang,
etam belajar sebelum mulang,
diarpus kukar berbagi ilmu pulang.
Berladang itu behuma bunyi etam,
bersawah itu berapak bunyi etam,
preservasi arsip itu perawatan bunyi etam,
alih media arsip itu disimpan digital bunyi etam.
Keham itu aernya deras dan terjal,
keham jua bisa molah karam,
etam bebaya betulungan,
arsip jabok etam lestarikan.
Burung Dara terbang tinggi,
burung merpati terbang melayang,
arsip jabok jangan etam lalai'i,
kendia bukti sejarah hilang melayang
Bismillah awal kata kubaca pantun,
kupuji Allah bersholawat pada Rosul,
panjatkan doa semoga terkabul,
agar masalah kearsipan segera rampung.
- (Penulis : Varia Fadillah Kepala Bidang Kearsipan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara)