SAMARINDA – Pada Debat Pertama Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim. Pasangan Calon Nomor urut Satu (Isran-Hadi) mendapat sorotan keras dari Pihak Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Putra Putri Mahakam Etam Kaltim (PPMEK). Hal itu diungkapkan oleh Edwin Derry Mahatma. SH selaku Sekretaris Umum PPMEK yang sangat menyayangkan debat itu. Khusus dalam sikap dari petahana yang dianggap menyepelekan debat dan melanggar etika debat. “Tidak sepatutnya nya Paslon 01 dengan melemparkan pertanyaan seolah mengejek, Seperti Mau jadi gubernur kah?itu tidaklah sopan karena perlu digaris bawahi bahwa siapa saja berhak untuk sukses di Kaltim ini” ujar Edwin sampaikan pada awak media online GempitaNews Senin (28/10/2024).
Selain itu pihak PPMEK juga menilai Paslon 01 melanggar aturan KPU dengan bebas menggunakan handphone. Saya menilai yang bisa dewasa mengendalikan emosi dan tenang tidak menyerang adalah Paslon 02 yaitu (Rudy – Seno) yang selalu berbicara ide dan haya membahasnya soal visi dan misi bukan pribadi. ‘Tanggapan saya pelanggaran etika kedepan harus ditindak oleh KPU karna ini mencederai demokrasi dan penyelenggaraan pelaksanaan pemilu Saya melihat Paslon 02 benar banar sistem matis dan terang benderang dalam menjelaskan dan menguasai waktu yang diberikan selalu tepat dengan waktu dan tidak kurang. Ini yang saya anggap kelebihan dari Paslon 02 , bersikap tertib disiplin dan tidak membingungkan” tegas Edwin yang akrab dengan beberapa awak media di Kaltim ini.
Seperti di ketahui pada tanggal 27 November 2024 nanti Provinsi Kaltim memiliki dua kertas suara pemilih: Suara pertama yaitu melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Serta kertas suara satu lagi untuk 10 Paslon Kepala Daerah Kabupaten/Kota Se Kaltim. (Var)
